
Sabilal Muhtadin,nama pilihan untuk Masjid Raya Banjarmasin ini, adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary(1710-1812M) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar dan Kalimatan Selatan sekarang ini.Ulama Besar ini tidak saja dikenal di seluruh Nusantara, akan tetapi dikenali dan dihormati melepasi batas negerinya sampai ke Melaka,Filipina,Bombay,Mekkah,Istambul dan Mesir.
BANGUNAN FISIK
Masjid Raya Sabilal Muhtadin ini di bangunkan di atas tanah seluas 100.000M2, letaknya ditengah-tengah kota Banjarmasin, yang sebelumnya adalah Kompleks Asrama Tentera Tatas.Pada waktu zaman kolonialisme Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas.Bangunan Masjid terbagi atas Bangunan Utama dan Menara;kemudian Masjid Raya Sabilal Muhtadin ini juga terdapat hiasan Kaligrafi bertulisan ayat-ayat Al-Quran dan As-maul Husna, Kaligrafi itu di bentuk dari bahan tembaga yang di hitamkan dengan pemilihan bentuk tulisan arab yang di ukir secara cermat dan tepat.Dinding serta lantai bangunan, menara dan turap plaza, juga sebahagian dari kolam, keseluruhannya berlapiskan marmer, ruang tempat mengambil wuduk, dinding dan lantainya dilapis dengan porselein, manakala untuh plaza keseluruhannya dilapis dengan keramik.
KONSEP ESTETIKA INTERIOR MASJID
Peranan elemen hias pada sebuah bangunan, bila diolah secara cermat dan diarahkan dengan tepat, akan tampak bukan saja sesuatu yang 'indah dimata' tetapi sekaligus dapat memberi makna pada diri kita.
Tiga pokok pijakan
Sejalan dengan hal yang baru disebut di atas, maka wawasan estetis pada bangunan Masjid Raya Sabilal Muhtadin ini dilakukan dalam tiga pokok pijakan seperti berikut;
1.Sesuatu yang dapat memberikan dan menimbulkan rasa keagamaan yang lebih mendalam.
2.Ornamen dekoratif yang selaras dan fungsional sesuai dengan struktur masjd.
3.Sebagai ciri khas atau identiti yang menunjukan kekayaan kebudayaan lingkugan Kalimantan.
Kaligrafi
Atas dasar ini,maka elemen estetik untuk masjid raya ini dibentuk dalam kaligrafi arab dengan mengambil ayat-ayat Al-Quran,Asmaul Husna, iaitu 99 nama keagungan Allah dan nama-nama 4 Khalifah Utama dalam Islam kaligrafi ini kemudian dirangkai dan dipadu dengan unsur-unsur ragam hias motif tumbuh-tumbuhan, iaitu sebagai tradisi seni hias pada bangunan-bangunan masjid diseluruh dunia.
Bentuk flora(tumbuh-tumbuhan) ini memberikan sesuatu kesan hidup dan dinamis, tetapi yang paling penting adalah menghindarkan kecenderungan untuk menjadi gambar pemujaan, seperti halnya gambar yang bertemakan bentuk manusia dan haiwan.Demikianlah ayat-ayat suci yang dituliskan dalam bentuk khat indah dengan gaya Naski, Diwani, Riqah, Tsulus dan Kufik yang menimbulkan rasa kekayaan citarasa dan khayal seni untuk meluhurkan pujaan kepada Allah.
My sketching (MASJID RAYA SABILAL MUHTADIN)
Bahagian hadapan masjid

sebenarnya belum siap sepenuhnya sketching masjid nie..nie kira baru 70% la baru siap huhuhuhu......